Sabtu, 03 Mei 2014

Esay - FAKTOR – FAKTOR BUDAYA SEKS YANG MENGANCAM MASA DEPAN PEMUDA DAN PEMUDI INDONESIA



FAKTOR – FAKTOR BUDAYA SEKS YANG MENGANCAM MASA DEPAN PEMUDA DAN PEMUDI INDONESIA
 (Juara 1 Lomba Esay Kabupaten Blora 2011)

Pada zaman globalisasi ini, bisa kita lihat negara – negara maju di dunia berlomba – lomba untuk menjadi negara panutan oleh Negara – negara lainnya. Seperti contohnya yaitu Negara jepang yang kaya akan ilmu pengetahuan, mencoba untuk terus berinovasi menciptakan teknologi – teknologi yang semakin memudahkan pekerjaan manusia. Berbeda dengan Negara jepang, Negara amerika lebih menonjolkan segi budayanya yang menurut orang awam, semua itu patut ditiru dan digunakan sebagai gaya hidup sehari – hari. Contoh kecil dari penggunaan gaya hidup masyarakat amerika oleh bangsa indonesia adalah cara berpakaian yang saat ini membuat orang – orang indonesia mulai berani mempertontonkan kemolekan tubuhnya, istilah yang berkaitan dengan itu semua sering di sebut dengan proses westernisasi.
Berbicara mengenai westernisasi yang mungkin sudah tidak asing ditelinga kita ini, indonesia tidak ingin tertinggal dari negara – negara lain yang sudah menerapkan budaya – budaya ala orang amerika dalam kehidupan sehari – hari mereka. Seperti contoh yang diuraikan diatas, tentang perubahan sikap masyarakat indonesia terhadap budaya westernisasi, menuntut kita untuk tetap menjadi orang yang bijaksana dalam memilih, karena sebenarnya uraian diatas merupakan salah satu  contoh budaya barat yang bisa dikatakan kurang terpuji . mamang salah satu cara untuk menjadi suatu negara yang maju adalah dengan mengikuti jalan pikiran masyarakat negara maju, namun bukan berarti harus menirukan semua hal yang dilakukan mereka dan ini berarti bahwa kita harus mengingatkan diri kita masing – masing untuk tetap waspada atas perkembagan budaya asing yang kurang baik di negara kita. Namun sangat disayangkan, karena sebagian besar warga Indonesia sudah terpengaruh oleh budaya westernisasi yang mengacu pada perbuatan – perbuatan yang tidak bermoral. Bisa kita lihat di kota – kota besar indonesia banyak sekali anak muda yang melakukan hubungan intim di luar nikah dengan bebas dan tanpa berpikir tentang masa depan mereka nantinya. Lalu, apakah yang menyebabkan budaya seks bebas tersebut menjadi hal yang biasa di benak pemuda – pemudi indonesia? itulah yang menjadi pertanyaan kita saat ini.
Faktor yang gencar – gencarnya menyerang pemuda indonesia saat ini adalah budaya westernisasi, seperti yang di uraikan di atas tentang budaya barat yang lebih banyak membawa dampak buruk terhadap pemuda indonesia, budaya ini dapat disebut juga sebagai penjajah diatas kemerdekaan, namun bukan fisik kita yang diperdayakan melainkan lebih merusak iman dan moral pemuda serta pemudi indonesia. Bagaimana tidak, saat ini terdapat banyak sekali remaja kita yang hamil diluar nikah dan itu akan berakhir pada tindakan yang sangat ironis yaitu aborsi. Inilah sebabnya banyak orang yang mengatakan bahwa penjajah moral jauh lebih kejam dari pada penjajah fisik yang hanya memperdayakan tenaga kita saja. Ini mencerminkan betapa bodohnya kita yang membiarkan bahkan membudayakan perbuatan setan tersebut terus berkembang di negara indonesia yang terkenal sebagai negara yang ramah dan bermoral ini.
Faktor kedua yang tidak kalah kuat pengaruhnya adalah pengawasan orang tua. Sebagai orang tua yang baik dan benar serta bertanggung jawab atas karunia yang di berikan oleh Tuhan, selayaknya mereka harus terus memperhatikan proses tumbuh kembang anak, memberi kasih sayang yang cukup dan memberi nasihat – nasihat yang membangun moral serta budi pekerti anak. Emansipasi wanita yang di cetuskan oleh ibu kita Raden Ajeng Kartini yang sangat menjunjung tinggi derajat wanita indonesia, memang berdampak sangat baik terhadap kelangsungan hidup wanita indonesia, mereka dapat ikut bekerja seperi yang dilakukan oleh suami mereka dan tentunya bisa ikut menambah serta membantu keuangan keluarga. Namun di sisi yang lain, yaitu dengan pasangan suami istri yang sibuk dengan pekerjaan mereka, akan berorientasi tinggi untuk tidak memperhatikan tumbuh kembang anak mereka. Itulah yang menyebabkan mereka terlalu bebas dalam bergaul dan dapat dengan mudah melakukan apa yang mereka inginkan. Itu tidak menutup kemungkinan untuk anak yang kurang perhatian dari orang tua tersebut dapat melakukan seks bebas dengan sesuka hati. Tentu saja hal  tersebut akan menghancurkan masa depan anak bangsa.
Selain hal di atas, faktor yang satu ini juga turut mengikuti dan mendasari tumbuh krmbang anak sejak mereka bisa menatap dunia luar, yaitu faktor lingkungan. Seperti yang kita ketahui, lingkungan sekitar kita berpengaruh besar terhadap moral dan sosial anak. Dapat kita lihat pada contoh yang satu ini, seorang anak yang tinggal di perkampungan pencuri, mereka pasti berorientasi untuk menjadi seorang pencuri juga, sebaliknya seorang anak yang tinggal di perkotaan kawasan perkantoran, pasti kelak juga akan termotifasi untuk menjadi penghuni kantor itu. Kedua pernyataan tersebut membuktikan bahwa pengaruh dari lingkungan sekitar cukup menentukan masa depan anak nantinya. Para ilmuan meneliti dan menemukan suatu fakta bahwa dalam tahap tumbuh kembang anak cara mereka bersosialisasi pertama kali yaitu dengan tahap meniru, dimana dalam tahap ini sikap ingin tahu seorang anak akan mendorong mereka untuk mengikuti semua hal yang dilakukan oleh orang – orang di sekitarnya, seperti menggaruk kepala, menari, menyanyi, dan hal lainnya. Itu berarti bahwa tahap pertumbuhan tersebut dapat terbawa oleh anak hingga menuju kedewasaan, khususnya pada saat masa transisi atau masa remaja, yang mana di dalam masa tersebut mereka mencoba untuk mencari jati diri mereka sebenarnya. Masa inilah yang menjadi masa penentu bagi anak dan di sinilah kita dapat melihat dengan jelas bagaimana lingkungan sekitar merayu pemuda – pemudi kita untuk masuk ke dalam perangkap yang terkadang benar namun juga terkadang malah menjerumuskan.
Faktor lingkungan di atas sangat berkaitan dengan faktor keturunan, karena menurut pepatah lama, apabila buah jatuh pasti tidak jauh dari pohonnya. Mengacu pada pepatah tersebut, dapat kita tarik pernyataan bahwa gaya hidup orang tua adalah suatu hal yang pertama kali dipilih oleh sebagian besar anak. Kebiasaan baik orang tua pasti akan membentuk pribadi anak menjadi sangat baik, namun di sisi lain kebiasaan buruk orang tua seperti berjudi, minum – minuman keras dan lainnya, pasti akan menjadikan seorang anak yang tidak memiliki moral terpuji pula.
Tidak dapat di pungkiri bahwa masa – masa remaja adalah masa yang paling indah, suatu masa dimana seseorang dapat bermain, belajar, bergaul dan mengetahui lakak – lekuk bentuk dunia dengan jangkauan yang lebih luas. Seperti yang di uraikan tentang masa remaja yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan juga faktor keturunan, hal yang satu ini juga menyerang manusia pada masa – masa remaja yaitu pengaruh dari teman sepermainan. Pada masa pembalajaran menuju dewasa ini, manusia akan menemui kesulitan, dimana mereka harus melawan arus buruk yang di bawa oleh teman – teman mereka yang terus menggoda iman. Salah satu contoh kecil pengaruh buruk dari teman adalah merokok. Kebiasaan merokok memang tidak asing bagi anak muda jaman sekrang, namun apabila dari kebiasaan kecil tersebut mereka merasa nyaman, mereka pasti juga akan menerima hal – hal baru yang di tawarkan oleh teman mereka dan tidak menutup kemungkinan mereka akan terperangkap dalam jeratan obat – obatan terlarang. Pemuda – pemudi yang sudah masuk dalam perangkap tersebut akan sangat mudah untuk diminta melakukan hal apapun bahkan hal yang tidak senonoh hanya untuk mendapatkan sebuah pil ekstasi. Salah satu contohnya adalah melakukan seks bebas dangan orang yang tidak bertanggung jawab.
Pada masa remaja inilah faktor perhatian orang tua sangat di butuhkan demi kelangsungan hidup sang buah hati. Orang tua dituntut untuk dapat merayu anak agar mereka mau bersifat terbuka terhadap orang tua, sehingga  orang tua dapat mengontrol emosi anak. Sebagai orang tua yang baik, seharusnya mereka tidak membiarkan anak mereka terpuruk dalam suatu masalah, hanya sendiri dan tidak akan membiarkan mereka mencari solusi sendiri. Itu sangat berbahaya bagi anak, karena solusinya itu belum tentu dapat memperbaiki masalah mereka, bahkan malah bisa membuat masalah yang lebih besar.
Hubungan anak dengan orang tua dan dengan orang – orang di sekitar, sebenarnya sangatlah diperlukan pada masa remaja, namun biasanya anak yang bersifat pendiam sangat sulit untuk bisa menerima hal – hal baru dalam hidupnya, mereka cenderung lebih suka menyendiri. Sangat berbeda dengan anak yang bersifat terbuka yang selalu mencari teman baru untuk berbagi pengalaman. Mungkin ada sebagian orang yang berpendapat bahwa hal ini bagus karena mereka tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas, namun semua itu berbeda dengan kenyataannya. Anak yang bersifat pendiam sering kali apabila mendapat suatu masalah, akan menyimpannya dan mencoba untuk mencari solusinya sendiri, apa lagi jika mereka juga tidak memiliki hubungan sosial yang baik degan orang tua, mereka pasti mencari solusi yang kiranya dapat menyelesaikan masalah tetapi tidak memikirkan konsekuensinya. Di sinilah mereka akan mendapat masalah yang akan membahayakan diri mereka sendiri. Misalnya, seorang gadis yang menjadi koban perkosaan, mereka pasti terpukul dan merasa tidak berguna lagi, karena dia seorang yang pendiam dan malu untuk mengatakan musibah itu pada orang lain, akhirnya dia mengambil jalan yang sesat dengan menjual tubuhnya dan itu semua sangat keji dimata agama dan hukum.
Berikutnya, adalah suatu faktor yang disebabkan oleh keegoisan orang tua. Membahas mengenai keegoisan orang tua yang menyebabkan tekanan berlebihan pada anak, sebenarnya merupakan bentuk kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga membuat anak seperti terpenjara dalam rumah mereka sendiri. Bagaimana tidak, mereka harus terus mematuhi dan mengikuti semua yang menjadi kehendak orang tua. Biasanya orang tua yang menerapkan sistem keluarga otoriter ini sering memberi hukuman kepada anak, ketika mereka berbuat salah. Sebenarnya ini sangat baik untuk pembentukan kadisiplinan terhadap anak, namun seharusnya mereka juga harus memperhatikan hak anak, seperti bermain, bergaul, belajar dan yang lainnya. Kita bisa membayangkan apabila hak tersebut tidak dipenuhi, mereka pasti merasa sangat jenuh dengan semua ini. Sebenarnya, ada dua macam sikap anak yang akan terbentuk dari sistem keluarga tersebut, apabila mereka kuat pasti akan menjadi sosok yang sangat disiplin, namun apabila mental mereka tidak kuat, mereka pasti depresi. Seperti yang kita tahu bahwa ada banyak sekali cara untuk mengungkapkan rasa depresi yang mereka alami, mulai dari yang ringan seperti mengurung diri di kamar hingga cara yang berat misalnya ikut dalam pergaulan bebas yang mengacu pada budaya seks bebas.
Beralih pada faktor yang mempengaruhi moral pemuda dan pemudi Indonesia dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, yaitu pengaruh yang disebabkan oleh faktor media elektronik. Pada masa modern ini, tidak ada seorangpun yang ingin tertinggal dalam bidang teknologi, dari yang muda sampai yang tua, semua ingin menikmati mudahnya hidup dengan bantuan dari kemajuan teknologi. Teknologi canggih yang sudah tidak asing lagi di kehidupan kita adalah yang di sebut dengan ponsel atau telepon seluler, suatu alat yang dapat menghubungkan kita dengan kerabat yang berada di tempat berlainan. Ponsel di jaman modern ini tidak hanya dapat di gunakan sebagai alat telekomunikasi saja, fitur dari ponsel saat ini bias di katakan sangat maju, bisa kita lihat fitur di dalamnya termasuk kamera, perekam video, pemutar MP3, dan fitur – fitur lainnya. Dari keunggulan teknologi tersebut, ternyata juga memilki pengaruh buruk terhadap pembentukan moral. Banyak orang menggunakan kelebihan dari ponsel mereka dengan tidak bijaksana, contohnya orang – orang yang jalan pikirannya tidak lurus, pasti akan meletakan sejumlah file yang mengandung unsur pornografi di dalam ponsel mereka. Inilah yang menjadi PR besar bagi orang tua, yang mana harus selalu memeriksa isi ponsel anak mereka. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan apabila anak – anak di bawah umur dapat memiliki dan menyaksikan file tersebut dengan bebas, pasti semua itu dapat memancing mereka untuk mempraktekan hal mesum yang ada pada file tersebut. Suatu hal sekecil inilah yang menjadi bibit pemacu adanya seks bebas bahkan tindak kriminal pemerkosaan dan pencabulan.
Kemajuan teknologi tentunya tidak hanya terdapat pada ponsel saja. Baru - baru ini kaum manusia dibuat kagum dan terhipnotis dengan canggihnya dunia maya atau yang biasa di sebut dengan internet. Seakan tiada hari di dunia nyata tanpa adanya aktifitas di dunia maya. Banyak sekali kegiatan yang dapat kita lakukan dengan menggunakan internet seperti perpesanan ( messaging ), obrolan ( chatting ), perdagangan ( e-commerce ), dan masih banyak yang lainnya. Kecepatan transaksi data di era modern ini juga semakin cepat dngan di temukannya teknologi 4G oleh orang Kediri, Indonesia yang menetap di jepang. Baru – baru ini yang paling di nikmati oleh pengguna internet adalah layanan video chat, suatu layanan yang memungkinkan kita untuk mengobrol dan bertatap muka dalam waktu yang bersamaan. Namun ternyata, pada awal tahun 2010 lalu, ditangkap sepasang pria dan wanita yang menggunakan sarana ini dengan tidak semestinya, mereka menggunakan layangan ini sebagai sarana untuk melakukan hubungan intim di depan kamera video chat. Hal tersebut membuat kita khawatir, karena ternyata setiap teknologi yang bertambah maju, cara untuk melakukan suatu hal yang bersifat pornografipun seakan di permudah dan dampak buruknya ternyata jauh lebih besar dari pada manfaat kebaikannya.
Semua hal yang di bahas merupakan faktor – faktor umum yang banyak mempengaruhi sebagian besar pemuda dan pemudi Indonesia dalam berkembangnya budaya seks bebas yang mengancam masa depan mereka. Dari uraian  tersebut dapat kita ambil satu kesimpulan bahwa sebenarnya kemajuan diri kita dan Negara kita bukan di ukur dari budaya apa yang sedang kita anut, namun dapat dinilai dari segi moral yang terpuji, karena apa bila kita memiliki moral yang terpuji dengan sendirinya kemajuan suatu Negara pasti akan mengikuti. Semua hal tersebut harus kita kembalikan pada diri kita sendiri, bahwa sebenarnya itu dapat kita jadikan tolak ukur, sejauh mana kita bisa membawa diri. Artinya bila kita memiliki jalan pikiran yang lurus maka akan menjadikan kita sebagai penakhluk dunia dan jangan sampai pikiran kita goyah, karena saat itu juga dunia akan kembali menakhlukan kita. Di harapkan dengan adanya faktor – faktor tersebut, kita dapat menjadi orang yang mawas diri, dimana selalu mempertimbangkan dengan baik, hal apapun yang kita terima dari luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar