FAKTOR – FAKTOR BUDAYA SEKS YANG MENGANCAM MASA DEPAN PEMUDA DAN PEMUDI INDONESIA
(Juara 1 Lomba Esay Kabupaten Blora 2011)
(Juara 1 Lomba Esay Kabupaten Blora 2011)
Pada zaman globalisasi ini, bisa kita lihat negara –
negara maju di dunia berlomba – lomba untuk menjadi negara panutan oleh Negara
– negara lainnya. Seperti contohnya yaitu Negara jepang yang kaya akan ilmu
pengetahuan, mencoba untuk terus berinovasi menciptakan teknologi – teknologi
yang semakin memudahkan pekerjaan manusia. Berbeda dengan Negara jepang, Negara
amerika lebih menonjolkan segi budayanya yang menurut orang awam, semua itu
patut ditiru dan digunakan sebagai gaya hidup sehari – hari. Contoh kecil dari
penggunaan gaya hidup masyarakat amerika oleh bangsa indonesia adalah cara
berpakaian yang saat ini membuat orang – orang indonesia mulai berani
mempertontonkan kemolekan tubuhnya, istilah yang berkaitan dengan itu semua
sering di sebut dengan proses westernisasi.
Berbicara mengenai westernisasi yang mungkin sudah
tidak asing ditelinga kita ini, indonesia tidak ingin tertinggal dari negara –
negara lain yang sudah menerapkan budaya – budaya ala orang amerika dalam
kehidupan sehari – hari mereka. Seperti contoh yang diuraikan diatas, tentang
perubahan sikap masyarakat indonesia terhadap budaya westernisasi, menuntut kita
untuk tetap menjadi orang yang bijaksana dalam memilih, karena sebenarnya
uraian diatas merupakan salah satu
contoh budaya barat yang bisa dikatakan kurang terpuji . mamang salah
satu cara untuk menjadi suatu negara yang maju adalah dengan mengikuti jalan
pikiran masyarakat negara maju, namun bukan berarti harus menirukan semua hal
yang dilakukan mereka dan ini berarti bahwa kita harus mengingatkan diri kita
masing – masing untuk tetap waspada atas perkembagan budaya asing yang kurang
baik di negara kita. Namun sangat disayangkan, karena sebagian besar warga
Indonesia sudah terpengaruh oleh budaya westernisasi yang mengacu pada
perbuatan – perbuatan yang tidak bermoral. Bisa kita lihat di kota – kota besar
indonesia banyak sekali anak muda yang melakukan hubungan intim di luar nikah
dengan bebas dan tanpa berpikir tentang masa depan mereka nantinya. Lalu,
apakah yang menyebabkan budaya seks bebas tersebut menjadi hal yang biasa di
benak pemuda – pemudi indonesia? itulah yang menjadi pertanyaan kita saat ini.
Faktor yang gencar – gencarnya menyerang pemuda
indonesia saat ini adalah budaya westernisasi, seperti yang di uraikan di atas
tentang budaya barat yang lebih banyak membawa dampak buruk terhadap pemuda
indonesia, budaya ini dapat disebut juga sebagai penjajah diatas kemerdekaan,
namun bukan fisik kita yang diperdayakan melainkan lebih merusak iman dan moral
pemuda serta pemudi indonesia. Bagaimana tidak, saat ini terdapat banyak sekali
remaja kita yang hamil diluar nikah dan itu akan berakhir pada tindakan yang
sangat ironis yaitu aborsi. Inilah sebabnya banyak orang yang mengatakan bahwa
penjajah moral jauh lebih kejam dari pada penjajah fisik yang hanya
memperdayakan tenaga kita saja. Ini mencerminkan betapa bodohnya kita yang
membiarkan bahkan membudayakan perbuatan setan tersebut terus berkembang di
negara indonesia yang terkenal sebagai negara yang ramah dan bermoral ini.
Faktor kedua yang tidak kalah kuat pengaruhnya
adalah pengawasan orang tua. Sebagai orang tua yang baik dan benar serta
bertanggung jawab atas karunia yang di berikan oleh Tuhan, selayaknya mereka
harus terus memperhatikan proses tumbuh kembang anak, memberi kasih sayang yang
cukup dan memberi nasihat – nasihat yang membangun moral serta budi pekerti
anak. Emansipasi wanita yang di cetuskan oleh ibu kita Raden Ajeng Kartini yang
sangat menjunjung tinggi derajat wanita indonesia, memang berdampak sangat baik
terhadap kelangsungan hidup wanita indonesia, mereka dapat ikut bekerja seperi
yang dilakukan oleh suami mereka dan tentunya bisa ikut menambah serta membantu
keuangan keluarga. Namun di sisi yang lain, yaitu dengan pasangan suami istri
yang sibuk dengan pekerjaan mereka, akan berorientasi tinggi untuk tidak
memperhatikan tumbuh kembang anak mereka. Itulah yang menyebabkan mereka terlalu
bebas dalam bergaul dan dapat dengan mudah melakukan apa yang mereka inginkan.
Itu tidak menutup kemungkinan untuk anak yang kurang perhatian dari orang tua
tersebut dapat melakukan seks bebas dengan sesuka hati. Tentu saja hal tersebut akan menghancurkan masa depan anak
bangsa.
Selain hal di atas, faktor yang satu ini juga turut
mengikuti dan mendasari tumbuh krmbang anak sejak mereka bisa menatap dunia
luar, yaitu faktor lingkungan. Seperti yang kita ketahui, lingkungan sekitar
kita berpengaruh besar terhadap moral dan sosial anak. Dapat kita lihat pada
contoh yang satu ini, seorang anak yang tinggal di perkampungan pencuri, mereka
pasti berorientasi untuk menjadi seorang pencuri juga, sebaliknya seorang anak
yang tinggal di perkotaan kawasan perkantoran, pasti kelak juga akan
termotifasi untuk menjadi penghuni kantor itu. Kedua pernyataan tersebut
membuktikan bahwa pengaruh dari lingkungan sekitar cukup menentukan masa depan
anak nantinya. Para ilmuan meneliti dan menemukan suatu fakta bahwa dalam tahap
tumbuh kembang anak cara mereka bersosialisasi pertama kali yaitu dengan tahap
meniru, dimana dalam tahap ini sikap ingin tahu seorang anak akan mendorong
mereka untuk mengikuti semua hal yang dilakukan oleh orang – orang di
sekitarnya, seperti menggaruk kepala, menari, menyanyi, dan hal lainnya. Itu
berarti bahwa tahap pertumbuhan tersebut dapat terbawa oleh anak hingga menuju
kedewasaan, khususnya pada saat masa transisi atau masa remaja, yang mana di
dalam masa tersebut mereka mencoba untuk mencari jati diri mereka sebenarnya.
Masa inilah yang menjadi masa penentu bagi anak dan di sinilah kita dapat
melihat dengan jelas bagaimana lingkungan sekitar merayu pemuda – pemudi kita
untuk masuk ke dalam perangkap yang terkadang benar namun juga terkadang malah
menjerumuskan.
Faktor lingkungan di atas sangat berkaitan dengan
faktor keturunan, karena menurut pepatah lama, apabila buah jatuh pasti tidak
jauh dari pohonnya. Mengacu pada pepatah tersebut, dapat kita tarik pernyataan
bahwa gaya hidup orang tua adalah suatu hal yang pertama kali dipilih oleh
sebagian besar anak. Kebiasaan baik orang tua pasti akan membentuk pribadi anak
menjadi sangat baik, namun di sisi lain kebiasaan buruk orang tua seperti
berjudi, minum – minuman keras dan lainnya, pasti akan menjadikan seorang anak
yang tidak memiliki moral terpuji pula.
Tidak dapat di pungkiri bahwa masa – masa remaja
adalah masa yang paling indah, suatu masa dimana seseorang dapat bermain,
belajar, bergaul dan mengetahui lakak – lekuk bentuk dunia dengan jangkauan
yang lebih luas. Seperti yang di uraikan tentang masa remaja yang mudah
dipengaruhi oleh lingkungan dan juga faktor keturunan, hal yang satu ini juga
menyerang manusia pada masa – masa remaja yaitu pengaruh dari teman
sepermainan. Pada masa pembalajaran menuju dewasa ini, manusia akan menemui
kesulitan, dimana mereka harus melawan arus buruk yang di bawa oleh teman –
teman mereka yang terus menggoda iman. Salah satu contoh kecil pengaruh buruk
dari teman adalah merokok. Kebiasaan merokok memang tidak asing bagi anak muda
jaman sekrang, namun apabila dari kebiasaan kecil tersebut mereka merasa
nyaman, mereka pasti juga akan menerima hal – hal baru yang di tawarkan oleh
teman mereka dan tidak menutup kemungkinan mereka akan terperangkap dalam
jeratan obat – obatan terlarang. Pemuda – pemudi yang sudah masuk dalam
perangkap tersebut akan sangat mudah untuk diminta melakukan hal apapun bahkan
hal yang tidak senonoh hanya untuk mendapatkan sebuah pil ekstasi. Salah satu
contohnya adalah melakukan seks bebas dangan orang yang tidak bertanggung
jawab.
Pada masa remaja inilah faktor perhatian orang tua
sangat di butuhkan demi kelangsungan hidup sang buah hati. Orang tua dituntut
untuk dapat merayu anak agar mereka mau bersifat terbuka terhadap orang tua,
sehingga orang tua dapat mengontrol
emosi anak. Sebagai orang tua yang baik, seharusnya mereka tidak membiarkan
anak mereka terpuruk dalam suatu masalah, hanya sendiri dan tidak akan
membiarkan mereka mencari solusi sendiri. Itu sangat berbahaya bagi anak, karena
solusinya itu belum tentu dapat memperbaiki masalah mereka, bahkan malah bisa
membuat masalah yang lebih besar.
Hubungan anak dengan orang tua dan dengan orang –
orang di sekitar, sebenarnya sangatlah diperlukan pada masa remaja, namun
biasanya anak yang bersifat pendiam sangat sulit untuk bisa menerima hal – hal
baru dalam hidupnya, mereka cenderung lebih suka menyendiri. Sangat berbeda
dengan anak yang bersifat terbuka yang selalu mencari teman baru untuk berbagi
pengalaman. Mungkin ada sebagian orang yang berpendapat bahwa hal ini bagus
karena mereka tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas, namun semua itu
berbeda dengan kenyataannya. Anak yang bersifat pendiam sering kali apabila
mendapat suatu masalah, akan menyimpannya dan mencoba untuk mencari solusinya
sendiri, apa lagi jika mereka juga tidak memiliki hubungan sosial yang baik
degan orang tua, mereka pasti mencari solusi yang kiranya dapat menyelesaikan
masalah tetapi tidak memikirkan konsekuensinya. Di sinilah mereka akan mendapat
masalah yang akan membahayakan diri mereka sendiri. Misalnya, seorang gadis
yang menjadi koban perkosaan, mereka pasti terpukul dan merasa tidak berguna
lagi, karena dia seorang yang pendiam dan malu untuk mengatakan musibah itu
pada orang lain, akhirnya dia mengambil jalan yang sesat dengan menjual
tubuhnya dan itu semua sangat keji dimata agama dan hukum.
Berikutnya, adalah suatu faktor yang disebabkan oleh
keegoisan orang tua. Membahas mengenai keegoisan orang tua yang menyebabkan
tekanan berlebihan pada anak, sebenarnya merupakan bentuk kasih sayang orang
tua yang berlebihan sehingga membuat anak seperti terpenjara dalam rumah mereka
sendiri. Bagaimana tidak, mereka harus terus mematuhi dan mengikuti semua yang
menjadi kehendak orang tua. Biasanya orang tua yang menerapkan sistem keluarga
otoriter ini sering memberi hukuman kepada anak, ketika mereka berbuat salah.
Sebenarnya ini sangat baik untuk pembentukan kadisiplinan terhadap anak, namun
seharusnya mereka juga harus memperhatikan hak anak, seperti bermain, bergaul,
belajar dan yang lainnya. Kita bisa membayangkan apabila hak tersebut tidak
dipenuhi, mereka pasti merasa sangat jenuh dengan semua ini. Sebenarnya, ada
dua macam sikap anak yang akan terbentuk dari sistem keluarga tersebut, apabila
mereka kuat pasti akan menjadi sosok yang sangat disiplin, namun apabila mental
mereka tidak kuat, mereka pasti depresi. Seperti yang kita tahu bahwa ada
banyak sekali cara untuk mengungkapkan rasa depresi yang mereka alami, mulai
dari yang ringan seperti mengurung diri di kamar hingga cara yang berat
misalnya ikut dalam pergaulan bebas yang mengacu pada budaya seks bebas.
Beralih pada faktor yang mempengaruhi moral pemuda
dan pemudi Indonesia dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, yaitu
pengaruh yang disebabkan oleh faktor media elektronik. Pada masa modern ini,
tidak ada seorangpun yang ingin tertinggal dalam bidang teknologi, dari yang
muda sampai yang tua, semua ingin menikmati mudahnya hidup dengan bantuan dari
kemajuan teknologi. Teknologi canggih yang sudah tidak asing lagi di kehidupan
kita adalah yang di sebut dengan ponsel atau telepon seluler, suatu alat yang
dapat menghubungkan kita dengan kerabat yang berada di tempat berlainan. Ponsel
di jaman modern ini tidak hanya dapat di gunakan sebagai alat telekomunikasi
saja, fitur dari ponsel saat ini bias di katakan sangat maju, bisa kita lihat
fitur di dalamnya termasuk kamera, perekam video, pemutar MP3, dan fitur –
fitur lainnya. Dari keunggulan teknologi tersebut, ternyata juga memilki
pengaruh buruk terhadap pembentukan moral. Banyak orang menggunakan kelebihan
dari ponsel mereka dengan tidak bijaksana, contohnya orang – orang yang jalan
pikirannya tidak lurus, pasti akan meletakan sejumlah file yang mengandung
unsur pornografi di dalam ponsel mereka. Inilah yang menjadi PR besar bagi
orang tua, yang mana harus selalu memeriksa isi ponsel anak mereka. Hal ini
tentunya sangat memprihatinkan apabila anak – anak di bawah umur dapat memiliki
dan menyaksikan file tersebut dengan bebas, pasti semua itu dapat memancing
mereka untuk mempraktekan hal mesum yang ada pada file tersebut. Suatu hal
sekecil inilah yang menjadi bibit pemacu adanya seks bebas bahkan tindak
kriminal pemerkosaan dan pencabulan.
Kemajuan teknologi tentunya tidak hanya terdapat
pada ponsel saja. Baru - baru ini kaum manusia dibuat kagum dan terhipnotis
dengan canggihnya dunia maya atau yang biasa di sebut dengan internet. Seakan
tiada hari di dunia nyata tanpa adanya aktifitas di dunia maya. Banyak sekali
kegiatan yang dapat kita lakukan dengan menggunakan internet seperti perpesanan
( messaging ), obrolan ( chatting ), perdagangan ( e-commerce ), dan masih
banyak yang lainnya. Kecepatan transaksi data di era modern ini juga semakin
cepat dngan di temukannya teknologi 4G oleh orang Kediri, Indonesia yang
menetap di jepang. Baru – baru ini yang paling di nikmati oleh pengguna
internet adalah layanan video chat, suatu layanan yang memungkinkan kita untuk
mengobrol dan bertatap muka dalam waktu yang bersamaan. Namun ternyata, pada
awal tahun 2010 lalu, ditangkap sepasang pria dan wanita yang menggunakan
sarana ini dengan tidak semestinya, mereka menggunakan layangan ini sebagai
sarana untuk melakukan hubungan intim di depan kamera video chat. Hal tersebut
membuat kita khawatir, karena ternyata setiap teknologi yang bertambah maju,
cara untuk melakukan suatu hal yang bersifat pornografipun seakan di permudah
dan dampak buruknya ternyata jauh lebih besar dari pada manfaat kebaikannya.
Semua hal yang di bahas merupakan faktor – faktor
umum yang banyak mempengaruhi sebagian besar pemuda dan pemudi Indonesia dalam
berkembangnya budaya seks bebas yang mengancam masa depan mereka. Dari
uraian tersebut dapat kita ambil satu
kesimpulan bahwa sebenarnya kemajuan diri kita dan Negara kita bukan di ukur
dari budaya apa yang sedang kita anut, namun dapat dinilai dari segi moral yang
terpuji, karena apa bila kita memiliki moral yang terpuji dengan sendirinya
kemajuan suatu Negara pasti akan mengikuti. Semua hal tersebut harus kita
kembalikan pada diri kita sendiri, bahwa sebenarnya itu dapat kita jadikan
tolak ukur, sejauh mana kita bisa membawa diri. Artinya bila kita memiliki
jalan pikiran yang lurus maka akan menjadikan kita sebagai penakhluk dunia dan
jangan sampai pikiran kita goyah, karena saat itu juga dunia akan kembali
menakhlukan kita. Di harapkan dengan adanya faktor – faktor tersebut, kita
dapat menjadi orang yang mawas diri, dimana selalu mempertimbangkan dengan
baik, hal apapun yang kita terima dari luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar