I. Alat dan Bahan
- Solder
- Bor
- Timah
- 1 buah PCB polos
- Setrika
- FCl (Pelarut tembaga)
- 10 buah Header
- 10 buah Black housing (Pasangan Header)
- 1 buah IC 74LS47
- 1 buah dudukan IC
- 7 buah R = 330 ohm
- 1 buah 7 Segment Display
- Jumper
- Acrylic
- Spacer 4 buah
II. Dasar Teori
Decoder adalah nama yang diberikan untuk kelompok rangkaian yang menyerap
informasi berguna bagi isyarat yang dikodekan atau mengubah isyarat dari suatu
bentuk pengkodean ke bentuk pengkodean yang lain. Decoder hampir mirip dengan
Multiplexer, hanya saja pada decoder tidak mempunyai data input seperti pada
multiplexer. Decoder hanya mempunyai input Control Bits, dimana akan
menghasilkan satu keluaran yang aktif. Decoder mempunyai n input akan
menghasilkan 2n keluaran dengan satu keluaran yang aktif. Sebuah Multiplexer
adalah rangkaian yang memiliki banyak masukan tetapi hanya mempunyai satu
keluaran. Dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali kita dapat mengatur
penyaluran masukan tertentu kepada keluarannya. Oleh karena itu Multiplexer
dapat dikatakan sebagai IC yang bertindak sebagai saklar selektor besar. IC-IC
ini diperoleh dengan isi selektor 4 ke 1, 8 ke 1 dan 16 ke 1 saluran.
Secara umum Decoder (Pemecah Sandi)
merupakan suatu sarana/piranti elektronika (rangkaian kombinasional) yang dapat
mengubah bahasa mesin kedalam bahasa yang dimengerti oleh manusia, atau
menampilkan kode – kode biner menjadi tanda – tanda yang dapat ditanggapi
secara visual. Decoder mempunyai n input dan mempunyai 2 pangkat n output.
Setiap kombinasi inputnya hanya dapat menghasilkan sebuah output yang
berkondisi aktif.
Di dalam percobaan ini, yang output yang digunakan
hanyalah 8 outputan walaupun seharusnya menghasilkan maksimal 16 output. Karena
dengan 24 = 16. Namun, dikarenakan 7 segment hanya membutuhkan 8
input sehingga yang digunakan hanya delapan output dari IC 74LS47. Berikut ini adalah konfigurasi dari IC 74LS47.
III. Perancangan Alat
1.
Membuat simulasi percobaan DECODER di aplikasi
“LiveWire”.
2. kemudian membuat
design PCB di apliaksi “PCB Wizard”.
3.
Mencetak / print design PCB di kertas licin atau di
mika.
4.
Menyiapkan PCB polos dan setrika. Kemudian menyetrika
design yang sudah diprint ke PCB sampai design menempel sempurna di PCB.
5.
Menyiapkan larutan FCl yang di campur air secukupnya
kemudian rendam PCB sampai tembaga yang tidak dibutuhkan larut.
6.
Setelah itu mem-bor PCB sesuai design yang dibuat.
7.
Mengumpulkan dan Memeriksa semua komponen sebelum
dipasang dengan masing - masing alat ukur
8.
Menyolder seluruh komponen ke PCB. (usahakan agar tidak
menyolder komponen terlalu lama agar komponen tidak terbakar akibat terlalu
panas)
9.
Meletakkan PCB yang telah jadi di acrylic.
10. Memeriksa apakah
percobaan berjalan sebagaimana fungsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar