Sabtu, 03 Mei 2014

Resensi Cerpen



Pengorbanan Bagi Hukum Negeri
Judul Cerpen     : Peradilan rakyat
Pengarang          : Puthu Wijaya
Jenis Buku           : Fiksi
Penerbit              : Yudhistira
Tempat Terbit   : Bali
Cetakan               : XII, 28 Juni 2011
Tebal Cerpen     : i + 12 Halaman

Puthu Wijaya, seorang penulis terkenal yang berasal dari Bali ini, kembali meluncurkan karya hebohnya yaitu cerpen yang berjudul “Peradilan Rakyat”. Tentu, cerpen ini lebih berbobot di banding cerpen sebelumnya. Cerpen ini mengisahkan dua tokoh ayah dan anak yang sama – sama menjadi pengacara handal dijamannya. Pengacara tua di masa mudanya dan pengacara muda di zaman ini. Cerpen ini mengisahkan bahwa pengacara muda tengah menjalani masalah yang begitu besar, tentang suatu pilihan yang sulit untuk diterjemahkan. Pengacara muda dipaksa oleh negara agar ia menjadi pengacara untuk seorang koruptor. Ia tahu bahwa negara hanya ingin bermain sandiwara dengan memamerkan pada dunia bahwa hukum di Negara ini telah mengalami kemajuan. Atas dasar itu pengacara muda tak ingin masuk dalam sandiwara itu, sehingga ia menolaknya. Namun, tiba – tiba penjahat itu datang sendiri padanya dan meminta tolong untuk di bela. Apa yang terjadi? Pengacara muda menerimanya atas alasan sebagai pengacara profesional. Ia benar membuktikan keahliannya, hingga akhirnya ia dapat memenangkan kasus itu. Ia membebaskan penjahat itu. Namun, rakyat mengamuk atas terjadinya pembebasan itu. Mereka membakar gedung pengadilan dan memburu semua orang yang terlibat. Termasuk pengacara muda  yang hanya ingin menunjukan pada dunia bahwa hukum bukanlah sandiwara. Ia diculik dan dikembalikan dalam bentuk mayat. Pengacara tua hanya dapat meneteskan air mata harunya, atas pengorbanan sang anak demi tegaknya hukum. Saat ini, pengacara tua merindukan anaknya yang bukan pengacara profesional. Ia rindu akan belaian sang buah hati.
Cerpen ini sangatlah menarik dan m emiliki banyak keunggulan, dengan pemilihan tema yang saat ini kerap melanda bangsa kita yaitu mengenai penegakan hukum. Penokohan yang begitu jelas dan mudah di pahami serta penggunaan gaya bahasa indonesia baku, membuat cerpen ini di gemari oleh semua kalangan. Selain itu, amanat dari cerpen ini juga sangatlah mendidik, yaitu “Pentingnya suatu pengorbanan untuk memperjuangkan kemajuan bangsa yang sesungguhnya” . cerpen ini juga memiliki susunan perwajahan yang baik, dengan huruf Calibri yang membuat tulisan jelas.
Namun, dibalik kelebihan yang dimiliki oleh cerpen ini, ada sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki. Latar dalam cerpen ini kurang begitu jelas, sehingga pembaca tidak mudah terbawa dalam suasana yang terjadi pada cerpen tersebut. Selain itu, sampul yang kurang menarik menjadi alasan cerpen ini tidak diminati.
Menurut pernyataan diatas, dapat di nilai bahwa cerpen ini layak untuk di baca. Baik untuk anak – anak, remaja maupun orang dewasa. Karena, cerpen ini memuat nilai moral yang amat penting dan luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar