Pengorbanan Bagi Hukum Negeri
Judul Cerpen : Peradilan rakyat
Pengarang :
Puthu Wijaya
Jenis Buku :
Fiksi
Penerbit :
Yudhistira
Tempat Terbit : Bali
Cetakan :
XII, 28 Juni 2011
Tebal Cerpen : i + 12 Halaman
Puthu Wijaya, seorang penulis terkenal yang
berasal dari Bali ini, kembali meluncurkan karya hebohnya yaitu cerpen yang
berjudul “Peradilan Rakyat”. Tentu, cerpen ini lebih berbobot di banding cerpen
sebelumnya. Cerpen ini mengisahkan dua tokoh ayah dan anak yang sama – sama
menjadi pengacara handal dijamannya. Pengacara tua di masa mudanya dan
pengacara muda di zaman ini. Cerpen ini mengisahkan bahwa pengacara muda tengah
menjalani masalah yang begitu besar, tentang suatu pilihan yang sulit untuk
diterjemahkan. Pengacara muda dipaksa oleh negara agar ia menjadi pengacara
untuk seorang koruptor. Ia tahu bahwa negara hanya ingin bermain sandiwara
dengan memamerkan pada dunia bahwa hukum di Negara ini telah mengalami
kemajuan. Atas dasar itu pengacara muda tak ingin masuk dalam sandiwara itu,
sehingga ia menolaknya. Namun, tiba – tiba penjahat itu datang sendiri padanya
dan meminta tolong untuk di bela. Apa yang terjadi? Pengacara muda menerimanya
atas alasan sebagai pengacara profesional. Ia benar membuktikan keahliannya,
hingga akhirnya ia dapat memenangkan kasus itu. Ia membebaskan penjahat itu.
Namun, rakyat mengamuk atas terjadinya pembebasan itu. Mereka membakar gedung
pengadilan dan memburu semua orang yang terlibat. Termasuk pengacara muda yang hanya ingin menunjukan pada dunia bahwa
hukum bukanlah sandiwara. Ia diculik dan dikembalikan dalam bentuk mayat.
Pengacara tua hanya dapat meneteskan air mata harunya, atas pengorbanan sang
anak demi tegaknya hukum. Saat ini, pengacara tua merindukan anaknya yang bukan
pengacara profesional. Ia rindu akan belaian sang buah hati.
Cerpen ini sangatlah menarik dan m emiliki
banyak keunggulan, dengan pemilihan tema yang saat ini kerap melanda bangsa
kita yaitu mengenai penegakan hukum. Penokohan yang begitu jelas dan mudah di
pahami serta penggunaan gaya bahasa indonesia baku, membuat cerpen ini di
gemari oleh semua kalangan. Selain itu, amanat dari cerpen ini juga sangatlah
mendidik, yaitu “Pentingnya suatu pengorbanan untuk memperjuangkan kemajuan
bangsa yang sesungguhnya” . cerpen ini juga memiliki susunan perwajahan yang
baik, dengan huruf Calibri yang membuat tulisan jelas.
Namun, dibalik kelebihan yang dimiliki oleh
cerpen ini, ada sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki. Latar dalam cerpen
ini kurang begitu jelas, sehingga pembaca tidak mudah terbawa dalam suasana
yang terjadi pada cerpen tersebut. Selain itu, sampul yang kurang menarik
menjadi alasan cerpen ini tidak diminati.
Menurut pernyataan diatas, dapat di nilai
bahwa cerpen ini layak untuk di baca. Baik untuk anak – anak, remaja maupun
orang dewasa. Karena, cerpen ini memuat nilai moral yang amat penting dan
luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar